Demi terus mengimplementasikan salah satu dharma dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Sejumlah mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Bandar Lampung (UBL) yang tergabung dalam Badan Pekerja Rayon (BPR) 19 Ikatan Mahasiswa Arsitektur Lampung (IMALA) melakukan renormalisasi atau pembenahan desa binaan di wilayah Pulau Tegal, Kabupaten Pesawaran, pada Sabtu (24-9) dan Minggu (25-9) lalu.
“Total ditim kita ada 14 orang. Tidak hanya kita (TA UBL) yang mengirimkan 10 orang perwakilan (mahasiswa) ada juga 4 mahasiswa arsitek Unila. Selama disana, kami mengerjakan semua tugas bareng-bareng, jadi dengan waktu yang ada, (dua hari satu malam), cepat selesai,” Terang Juru Bicara Perwakilan BPR 19 IMALA Prodi TA UBL, Fabio Damar Maulana.
Ditegaskan Fabio, kegiatan renormalisasi wilayah Pulau Tegal dilakukan ditempat yang hanya dihuni 22 kepala keluarga (KK). Kegiatan ini dilakukan karena BPR 19 IMALA ingin membantu pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam penataan tempat yang kurang tertata rapih dan kotor tetapi juga ingin mengangkat nilai kerajinan penataan wilayah para masyarakat sekitar.
“Karena identik dengan tanah pertanian dan perkebunan, jadi banyak rumput-rumput liar tinggi perlu dipotong. Banyak sampah berserakan, jadi kami bersihkan dengan dipotong, dikumpulkan, lalu dibakar, atau ditanam. Kita juga membuat kotak sampah, membantu mengangkutin air (ngangsu), sampai merapihkan ladang mereka (masyarakat),” Ujarnya.
Fabio menerangkan dampak dari kegiatan ini dirasakan tiap peserta karena mampu menerapkan belajar bekerjasama, disiplin, bertanggungjawab, melatih jiwa sosial, hingga ikut berempati pada kesulitan hidup masyarakat sekitar.
“Bentuk (langkah) nyatanya, karena dasar keilmuan kita teknik, kita sampai membuat sumur bor dan memfilter air yang ada, karena masyarakat kesulitan mendapat (pasokan) air bersih dan jernih. Bahkan, air didalam sumur saja, rasanya asin,”jelasnya.
Diakui, Mahasiswa TA UBL Angkatan 2013 ini kegiatan serupa sudah dilakukan selama tiga kali pelaksanaan. Kegiatan keempat akan dilanjutkan, setelah para mahasiswa TA UBL menyelesaikan pengabdian perkumpulan arsitek nasional berupa Temu Karya Ilmiah-Mahasiswa Arsitektur Indonesia (TKI – MAI) yang sedang berlangsung di Medan, Sumatera Utara.
Ikut menimpali, Ketua Tim Perwakilan BPR 19 IMALA Prodi TA UBL Gerry Ramadhan mengaku kegiatan itu bisa berhasil karena ada dukungan penuh dari Prodi TA UBL. Tak hanya bentuk pengabdian penataan wilayah, Gerry juga membeberkan kegiatan juga dilengkapi dengan mengajar para siswa SD disekolah setempat. Bentuknya seni menggambar, mewarnai, bernyanyi, mengaji sampai bermain permainan rakyat. “Tiap kami disebar mengajar dikelas 1 dan 2. Mirisnya, disekolahan itu hanya dua kelas,” Tambahnya.
Menyikapi, kegiatan tersebut. Kepala Program Studi Arsitektur UBL Ir. Tjetjeng Sofjan S., M.T., mengaku sangat bangga dan mengapresiasi langkah pengabdian masyarakat yang dilakukan para mahasiswanya. Mendatang, Tjetjeng berujar pihaknya siap mengakomodir langkah pengabdian masyarakat ke beberapa tempat lain, diwilayah yang kurang tereksplorasi publik perkotaan. “Selain pulau yang sudah dikunjungi. Perlu ada survei ketempat lain, buat kita turun tangan membantunya. Mungkin, kita juga akan gelar kegiatan serupa mengajak prodi lain, dengan para mahasiswa Arsitektur UBL sebagai pemandunya,” Cetusnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)