Demi mematangkan kesiapan mental untuk menghadapi program pertukaran pelajar ke University of Kitakyushu Japan, Dekan Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung (UBL) Dr.Eng. Fritz Akhmad Nuzir, MA., memberikan pembekalan terakhir kepada lima mahasiswa Arsitektur UBL.
Dalam kesempatan itu, Fritz bersama jajaran dosen dan lima mahasiswa Program Studi Arsitektur UBL yang mengikuti program student exchange bertajuk Asian Institute of Low Carbon Design (AILCD) Student Exchange di University of Kitakyushu Japan.
Mahasiswa-mahasiswa Arsitektur yang terpilih untuk berangkat ke Jepang, yaitu Ratih Puspa Irmatira (semester 7) dan Dian Perdana (semester 9) yang mengikuti program internasional meriset dan re-design distrik pusat kota Kurozaki terpadu selama 6 bulan. Kemudian Adni Juliansyah, Valian Putra Sayoga, Rosmini Sofia, dan Sunan Alqo (semester 7) mengikuti program International Workshop and Conference selama dua minggu.
Fritz meminta supaya para wakil diangkatan ini mampu mengulang prestasi diangkatan sebelumnya yang diraih oleh Jamaludin (juara II) dan Vicky Antoni (juara harapan I) pada kategori lomba riset kota Kitakyushu secara pergrup dan setiap grup terdiri dari 12 negara. “Kita harapkan juga tahun ini wakil UBL mampu berkontribusi aktif di dalam presentasi ilmiah didalam grup. Karena hal itu merupakan penilaian pribadi dan nilai tambah lebih selama pendidikan disana,” Imbuhya.
Selain itu, Fritz juga mengharapkan agar para mahasiswa cepat beradaptasi dengan gaya hidup masyarakat sekitar sehingga faktor makanan dan cuaca tidak menjadi kendala selama di Jepang. Tidak lupa, Fritz mengingatkan supaya para wakil UBL di University of Kitakyushu Japan mampu menjaga sikap sesuai adab dan nilai masyarakat setempat seperti friendly, mau menerima masukan, aktif berkomunikasi, terbuka dengan segala masukan, mau menerima kritik, budaya hidup tertib, bersih dan disiplin.
Sedangkan dua dosen Program Studi Arsitektur, Shofia Islamia Ishar, M.T., dan Indyah Kumoro K. Wardani, M.T., sepakat agar para wakil UBL mampu mempertahankan prestasi terutama dalam mengangkat citra kampus, daerah dan negara Indonesia. Sedangkan dosen penanggung jawab mahasiswa UBL di Kitakyushu Jepang, Harris Muwardi, M.T., meminta para mahasiswa mampu beradaptasi degan negara lain. “Kalian harus mampu mengoptimalisasikan tiap aktivitas baik akademik dan non akademik sebagai metode pengembangan diri yang harus tertuang dalam progres laporan tertulis tiap hari,” Ungkapnya.
Sementara itu salah satu mahasiswa Arsitektur UBL yang terpilih mengikuti program ini, Ratih Puspa Irmatira mengungkapkan bahwa melalui pembekalan ini membuatnya semakin antusias dalam menghadapi persaingan selama di Jepang. “Kami akan memberikan yang terbaik bagi diri kami, UBL, Lampung dan Indonesia dan kami akan mengimput setiap pelajaran dan hal positif yang berasal dari Jepang sehingga nantinya diterapkan di UBL,” Pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)