Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, prestasi tersebut berhasil diraih oleh 3 mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UBL angkatan 2015, Ulfatun Hasanah, Wempi Andreas Lukito Hutajulu dan Robinson. Pada ajang Sriwijaya Science Debate (SSD) 2016 ini, ketiga perwakilan mahasiswa UBL ini berhasil menjadi satu-satunya wakil dari Perguruan Tinggi se-Provinsi Lampung yang berhasil masuk 20 Besar.

Sebagai team leader, Ulfatun berujar SSD 2016 merupakan lomba debat sains tingkat nasional perdana yang diikutinya. Diakuinya, guna masuk ajang ini timnya sudah mempersiapkan segalanya. Bahkan, sejak ditahap pertama berupa pengisian berkas dan pengiriman makalah riset.

“Alhamdulillah (torehan prestasi) masuk 20 besar ini berkat kerja keras kita semua. Sekarang kami, sedang mempersiapkan diri untuk final mendatang,” Ucapnya bangga, Selasa (4-10) lalu.

Diakui Ulfa, meski dasar disiplin ilmunya bersama tim dari ilmu hukum (FH) tetapi diajang ini seluruh kajian ilmu harus dipelajari, termasuk kaitannya dengan sosial budaya. “Itu sesuai temanya Karya Bangsa Untuk Kemajuan Bangsa, Mahasiswa sebagai Agent of Change and Social Control,” Ujarnya.

Terkait persiapan terkini, gadis berhijab itu berkata selain terus mengasah diri dengan mengelar latihan bicara debat dan public speaking, juga rutin membaca serta mengerjakan soal-soal, mengeksplorasi materi studi kasus diberbagai literatur, hingga mempersiapkan berbagai hal teknis dan non teknis.

SDD 2016 sendiri akan dilaksanakan di Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan dari Jumat (28-10) hingga Senin (31-10) mendatang. Untuk masuk diajang prestise itu, Ulfa bersama tim mengaku berawal dari informasi yang telah banyak di publikasikan sehingga membuatnya membuka website dan informasi di media sosial mengenai perlombaan tersebut.

Untuk persiapan teknis, Wempi jelaskan pihaknya rutin berkoordinasi dengan Dosen Pembimbing (DP) Speaker Debat dari MCC Group Peradilan UBL, Anggalana S.H., M.H., dalam menyesuaikan bentuk strategi lewat kesinergisan proses pembimbingan diwaktu tambahan kuliah. “Semua pola masih perlu dikaji, disesuaikan, difungsikan, dikoordinasikan dan dikondisikan nantinya,” Ucapnya.

Robinson melengkapi, dengan persiapan matang timnya berusaha meraih juara I tetapi mengingat peta persaingan, pihaknya juga memasang target realistis yakni 5 besar. “Itu berarti harus masuk (babak) semifinal. Saat ini kami masih pelajari tema umum dan kelompok perdebatan sesuai hasil undian kajian ilmu. Tentunya sambil membaca peta serta potensi persaingan saat Technical Meeting, pada 20 atau 25 Oktober ini,” Akunya.

Berbicara keikutsertaan Ulfa beserta timnya, DP Speaker Debat FH UBL, Anggalana S.H., M.H., menegaskan mendatang pihaknya akan rutin meregenerasi pengiriman peserta lain keajang SSD. “Bentuknya penjaringan, simulasi dengan perbanyak ruang-ruang diskusi. Didalamnya mengintensifkan kajian analisis, studi kasus dimasyarakat bahkan eksplorasi tulisan karya ilmiah mahasiswa,” Katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FH UBL Dr. Erlina B., S.H., M.H., mengaku bangga atas pencapaian prestasi itu. Bahkan, siap membantu kelancaran tim peserta UBL ini dengan memberikan kemudahan antara waktu pelatihan dengan proses kegiatan belajar mengajar termasuk akan menambah satu dosen DP lain, ketika pelaksanan lomba nanti. (Rep. BMHK/Ed. AX)